JAKARTA – Mengintip kisaran gaji Ainun Najib yang bekerja di Singapura. Sosok Ainun Najib kini menjadi perbincangan, sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membawa pulang praktisi teknologi Ainun Najib dari Singapura ke Indonesia.
Sampai-sampai Jokowi bilang kiai Nahdlatul Ulama (NU) harus turun tangan membujuk Ainun pulang hingga nego gaji.
Ainun Najib merupakan lulusan Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Komputer. Setelah lulus dari NTU, dia bergabung dengan sebuah perusahaan, IBM Singapura, sebagai software engineer. Kemudian Ainun menjabat sebagai konsultan senior di sana.
Lalu berapa kira-kira gaji Ainun Najib yang pernah menjadi software engineer di Singapura?
Melansir glassdoor, Jakarta, Senin (31/1/2022), gaji rata-rata software engineer di Singapura mencapai SGD5.000 per bulan atau setara Rp53,02 juta (kurs Rp10.605 per SGD).
Baca Juga: Profil dan Sosok Ainun Najib, Pemuda NU yang Disebut Jokowi ‘Serba Bisa’ dan Harus Dibujuk Kerja di Tanah Air
Sementara, pekerjaan ini juga mendapatkan uang kompensasi rata-rata mencapai SGD7.500, dengan kisaran dari SGD2.240 – SGD20.000. Perkiraan gaji software engineer di Singapura ini dikirimkan secara anonim kepada Glassdoor oleh karyawan software engineer di Singapura.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menyebut kelompok muda profesional NU banyak yang bekerja di korporasi, perusahaan rintisan global atau konsultan konsultan global. Menurut Kepala Negara, perlu adanya naungan dan wadah yang kuat di organisasi PBNU untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut.
“NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif,” ucapnya.
Jokowi lantas menyebut salah seorang generasi muda NU yang sudah berkiprah secara global. “Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura sudah lama, 7 tahun yang lalu saya ketemu, mengerjakan ini semuanya apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya mas Ainun Najib, NU, tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali,” ungkap Presiden.
Presiden menyebut bila Ainun Najib kembali ke Indonesia harus bisa digaji lebih besar dari pendapatannya di Singapura. Dia pun menyerahkan tugas untuk ‘membujuk’ Ainun kepada para Kiai NU.
“Ini nanti tugasnya Pak Kiai. kalau beliau yang ‘ngendiko’ (bicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau,” kata Presiden.
Melansir nu.or.id, Ainun Najib adalah pria yang lahir di Balongpanggang Gresik Jawa Timur dan saat ini bekerja dan tinggal di Singapura bersama istri dan kedua anaknya.
Di usia belia Ainun Najib menjalani pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang Balongpanggang Gresik. Sementara, untuk pendidikan agama ia belajar dari ayahnya H Abdul Rozaq M.Si alumni Pondok Pesantren Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik.
Saat dia duduk di bangku SMUN 5 Surabaya, dia sudah senang menggeluti bidang sains dan teknologi. Karena kesenangannya dengan ilmu tersebut, sampai-sampai ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003.
Setelah lulus SMA pria kelahiran Gresik ini melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Komputer.
Saat kuliah di negeri Singa itu, Ainun pernah mewakili sekolahnya dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.
Tim tersebut menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006. Lalu mereka ikut bertanding di level dunia yang digelar di Tokyo, Jepang, pada 2007.
Lebih membanggakannya, diketahui ternyata Ainun Najib memberikan kontribusi bagi Tanah Air lewat kecerdasannya, yakni membuat situsweb “KawalCovid19.id” sebagai sumber informasi terpercaya seputar pandemi Covid-19 Indonesia.
Situs itu menjadi sumber informasi inisiatif sukarela warganet Indonesia pro-data yang terdiri dari praktisi kesehatan, akademisi, dan profesional.