Jakarta –
Mahasiswa mengancam akan menggelar demonstrasi skala besar jika pemerintah ngotot melakukan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Mahasiswa juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sikap yang jelas.
“Kami Aliansi mahasiswa Indonesia akan mengecam dan akan aksi jauh lebih besar dari hari ini dan akan berlangsung serentak di seluruh Indonesia,” kata Wakil Presma Universitas Trisakti, Niha Nihaya, di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022).
Selain itu, mahasiswa meminta Jokowi menyampaikan sikap resmi terkait penolakannya terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan.
“Kami menuntut Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan secara resmi ‘menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden’,” kata dia.
Niha menambahkan pihaknya akan menggelar aksi susulan jika Presiden Jokowi tidak memenuhi tuntutan mahasiswa dalam dua hari.
“Selambat-lambatnya dua hari setelah dilaksanakan aksi tertanggal 1 April 2022,” imbuhnya.
Sementara itu, Juru Bicara Blok Politik Pelajar (BPP), Delpedro Marhaen Rismansah, menilai pernyataan Jokowi belum cukup. Pernyataan yang dimaksudnya ialah soal Jokowi akan taat pada konstitusi.
Dia menyebut Jokowi perlu membuat pernyataan resmi untuk menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Belum bisa (diterima), kami terlalu banyak ditipu kami terlalu banyak dibohongi mulai dari RUU KPK RUU Cipta Kerja terus RUU MK terus RUU Minerba dan sebagainya. Masyarakat sipil terlalu banyak dikecewakan dan dibohongi sehingga kami tidak percaya,” kata dia.
“Dia kan cuma bilang akan taat kepada konstitusi, tapi jika masyarakat menghendaki mau gimana. Kalau dia menolak, katakan dengan tegas bahwa dia menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden,” imbuhnya.
Delpedro juga meminta Jokowi menertibkan komunikasi di kabinetnya. Jadi tidak ada wacana lebih jauh baik soal penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Presiden dan segera menertibkan pola komunikasi kabinetnya. Juga Bahlil mengatakan bahwa penundaan pemilu baik untuk stabilitas ekonomi dan politik bagi perusahaan. Jadi kan artinya belum clear belum selesai, di antara kabinetnya sendiri pun belum satu komunikasi. Jadi kami indikasikan itu belum sikap penolakan. Itu hanya bahasa politis dari Presiden Jokowi,” jelasnya.
Mahasiswa telah membubarkan diri dari kawasan Harmoni pada pukul 17.51 WIB. Mereka membubarkan diri ke arah Jalan Gajah Mada. Jalan Majapahit arah Istana kembali dibuka pada pukul 17.58 WIB. Lalu lintas terpantau ramai lancar.
Lihat juga Video: Detik-detik Demo Tolak DOB di Nabire Papua Berakhir Ricuh!
[Gambas:Video 20detik]
(jbr/tor)