INFO BISNIS — Ayoconnect adalah perusahaan Open Finance terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, telah menyelesaikan putaran pendanaan Seri B+ dengan tambahan investasi senilai US$ 13 juta yang dipimpin oleh SIG Venture Capital dengan partisipasi dari CE Innovation Capital dan investor fintech PayU, bisnis pembayaran dan fintech Prosus. Sehingga, pada putaran pendanaan ini, total investasi yang didapatkan oleh Ayoconnect senilai US$ 28 juta atau setara dengan Rp 420 miliar.
Di saat pendanaan fintech semakin ketat, pendanaan tambahan ini sekaligus meningkatkan valuasi Ayoconnect pada 2022 menjadi US$ 43 juta dan secara langsung
CEO dan Founder Ayoconnect Jakob Rost mengaku bangga atas partisipasi dari investor sebelumnya dan senang dengan bergabungnya investor baru di putaran Seri B+ ini. Kepercayaan yang diberikan investor merupakan hasil dari daya tarik terhadap pesatnya perkembangan solusi yang ditawarkan Ayoconnect di pasar Indonesia.
“Pendanaan ini akan mempercepat pencapaian visi kami untuk menghadirkan solusi berbasis API baru kepada klien perbankan dan mitra bisnis kami. Dalam 12 bulan ke depan akan menjadi waktu yang penting bagi kami untuk mengeksekusi inovasi dan meluncurkan solusi baru lebih cepat, serta melakukan investasi dengan cermat,” ungkapnya dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022).
SIG Venture Capital Akshay Bajaj mengatakan, tim Ayoconnect memiliki kombinasi pengalaman, hubungan strategis, dan kredensial peraturan yang diperlukan untuk dapat memanfaatkan peluang Open Finance di Asia Tenggara. Tim mereka telah berpengalaman dalam memproses API dengan volume tinggi, serta solusi yang dihadirkan untuk mitra mereka juga selalu berdasarkan pengalaman yang sebelumnya, sehingga mitra mereka pun bisa memberikan yang terbaik untuk konsumennya.
“Oleh karenanya, solusi Ayoconnect terus mendapatkan permintaan pasar khususnya dari industri perbankan dan mitra lainnya. Kami menyukai visi Ayoconnect dan percaya bahwa mereka memiliki potensi untuk mendorong transformasi dan meningkatkan masa depan pembayaran di Asia Tenggara,” tambahnya.
Sementara itu, Global Head of Strategy and Growth di PayU Vijay Agicha mengatakan, ragam API Open Finance milik Ayoconnect memungkinkan mereka untuk membangun basis klien yang luar biasa dari lembaga finansial dan perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia. “Kami tertarik oleh pencapaian tim sejauh ini dan sangat semangat untuk tergabung di investasi ini, juga sebagai wujud komitmen kuat PayU terhadap perkembangan fintech di Asia Tenggara. Kami berharap dapat mendukung pertumbuhan Ayoconnect ke depannya,” ucapnya.
Didirikan pada tahun 2016, Ayoconnect telah mempekerjakan setidaknya 250 orang. Sejalan dengan roadmap, Ayoconnect fokus untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan fintech terkemuka yang berfokus pada Open Finance dan menjadi mitra terpercaya untuk bidang perbankan, lembaga finansial, dan perusahaan teknologi.(*)