JAKARTA, investor.id — Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Andi Rizal menyatakan, Indonesia kini semakin siap dalam menghadapi bencana alam seperti gempa, banjir, dan tsunami. Hal ini dikarenakan Indonesia telah didukung dengan berbagai teknologi yang dibuat oleh industri dalam negeri.
Andi menyampaikan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan industri dalam negeri guna mendukung upaya pencegahan dan penanganan yang terkait dengan kebencanaan di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjut Andi, diperlukan pengembangan teknologi dan inovasi produk atau peralatan yang dapat dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana. Saat ini, sejumlah produk industri dalam negeri yang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana telah mampu bersaing dengan produk impor. Bahkan cukup banyak juga yang sudah dipasarkan ke luar negeri.
“Dengan adanya negara-negara lain yang menggunakan produk kita, artinya ini menjadi potensi untuk memacu ekspor. Tentunya langkah ini mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” kata Andi, Jumat (27/5/2022).
Namun demikian, Andi menilai potensi pasar domestik masih sangat besar untuk direbut peluangnya oleh industri dalam negeri. Untuk itu, ia berharap pembelian produk industri dalam negeri diprioritaskan, terutama dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah pusat dan daerah serta BUMN.
Andi menyebutkan, pemerintah serius untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) karena dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional secara signfikan. Pasalnya, berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp 400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67% hingga 1,71%.
Rumah permanen instan Domus dapat dibangun dalam waktu hanya 5 hari.
Rumah Permanen Instan Domus
Pada ajang Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) 2022 di Nusa Dua, Bali, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin menampilkan lima sektor industri yang terkait pencegahan dan penanggulangan bencana. Salah satunya adalah PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group).
Perusahaan yang bergerak di sektor industri baja ringan ini diketahui telah cukup lama bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menanggulangi masalah hunian pasca bencana dengan produk rumah instan Domus karya mereka.
Salah satu produk yang difasilitasi Kemenperin dalam pameran ini adalah rumah instan Domus produksi PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group). Selama ini, rumah yang dibangun dengan struktur baja ringan ini telah dipercaya BNPB dalam mengatasi masalah kebutuhan hunian pasca-bencana. Hingga saat ini, ribuan rumah Instan Domus telah berdiri kokoh di beberapa wilayah yang terdampak bencana seperti di Lombok, Sulawesi dan Konawe Utara, baik sebagai hunian sementara (Huntara) maupun hunian tetap (Huntap).
Vice President Tatalogam Group Stephanus Koeswandi menjelaskan, Indonesia menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim yang semakin kompleks, dinamis, dan penuh ketidakpastian.
“Kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan. Hal tersebut tidak berlebihan lantaran faktanya Indonesia adalah negara rawan bencana karena dilalui oleh Sirkum Pasifik atau yang lebih dikenal dengan Cincin Api Pasifik dan Sabuk Mediterania. Bahkan Indonesia berada di Zona Tumbukan Lempeng-lempeng Tektonik Aktif. Fakta inilah yang menjadikan Indonesia rawan akan gempa bumi, tsunami, tanah longsor, juga erupsi gunung berapi,” terang Stephanus.
Untuk itu, Tatalogam Group melalui PT Tatalogam Lestari berinovasi merancang rumah instan Domus. Rumah yang dapat dibangun dalam waktu hanya 5 hari ini memiliki kelebihan dalam kecepatan waktu pembangunan, ekonomis dan juga aman digunakan di lokasi rawan bencana gempa bumi karena telah lulus uji tahan gempa.
“Masyarakat butuh hunian layak sesegera mungkin pasca-hunian mereka terdampak bencana. Kesiapsiagaan dalam mengatasi masalah ini sangat dibutuhkan. Karena itu Tatalogam Group dengan didampingi Kemenperin dan BNPB terus bekerjasama dalam mengatasi masalah ini,” tutup Stephanus.
ADEXCO 2022 merupakan pameran tingkat internasional yang digelar dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan seluruh elemen bangsa terkait pemanfaatan teknologi dalam sebuah penanganan bencana. Tahun ini, ADEXCO mengusung tema “Reinforce Our Future, From Indonesia to the World”.
ADEXCO 2022 digelar sebagai kegiatan pendamping dalam forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali pada 23-28 Mei 2022 yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, Selasa (24/5/2022).
Editor : Nurjoni ([email protected])