JAKARTA – Derasnya arus informasi yang masuk membuat masyarakat, khususnya para Pemuda, perlu melakukan klarifikasi dan menyaring informasi dari berbagai sumber. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo pada Webinar Gebyar Wawasan Kebangsaan pada Kamis di Jakarta pada (28/10).
“Coba cek dengan sumber lain tentang isu yang sama. Apabila ada perbedaan, maka perlu kita klarifikasi. Cek sumbernya siapa, kredibel atau tidak,” tuturnya
Dalam acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tersebut, Agus juga menekankan pentingnya literasi digital dan teknologi. Menghadapi perang informasi di dunia maya, pemuda diminta untuk memahami nilai-nilai dan kearifan lokal bangsa Indonesia.
Baca Juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Angkie Yudistia: Disabilitas Harus Punya Mimpi Besar
Menurut Agus, ada nilai utama yang melatarbelakangi acara ini, yaitu Sumpah Pemuda. “Nilai bahwa negara dan bangsa kita adalah negara dan bangsa berdasarkan kesepakatan,” ujarnya.
Nilai berdasarkan kesepakatan ini dapat dilihat dari bahasa Indonesia, bahasa persatuan yang berasal rumpun melayu, bukan dari bahasa suku terbesar. “Indonesia yang berasal dari rumpun melayu bukan berasal dari bahasa suku terbesar. Jika diambil dari suku terbesar maka jawa adalah bahasa yang disepakati,” tuturnya.
Contoh lain, lanjutnya, di dalam sejarah perkembangan bangsa tentang jiwa besar kesepakatan, termasuk ketika sidang BPUPK menjelang kemerdekaan Indonesia. Semua itu berawal dari menjaga nilai yang bisa dikatakan sebagai kearifan lokal terbesar bangsa ini.
“Kadang kita lupa tentang nilai kesepakatan bahwa bangsa ini dibangun berdasarkan kesepakatan. Bukan hanya para pemuda yang lupa bahwa bangsa ini dibangun berdasarkan kesepakatan, generasi tua juga lupa. Jadi kita perlu sadarkan kembali,” ucapnya.
Menghadapi era globisasi, Angkie Yudistia Staff Khusus Presiden RI berpesan pemuda dan pemudi Indonesia wajib mengembangkan diri dengan meningkatkan literasi digital dan literasi teknologi.
Foto: Lemhannas RI
Sayangnya, ia melihat, literasi digital untuk kelompok rentan masih jauh dari harapan. Hal ini terjadi karena banyak penyandang disabilitas yang tinggal di daerah-daerah dengan akses komunikasi dan informasi yang masih sangat terbatas.
Untuk meningkatkan literasi digital dan teknologi khususnya bagi kelompok rentan penyandang disabilitas, diperlukan sinergi dan kolaborasi. “Karena penyandang disabilitas hanya mendapatkan sumber-sumber informasi dari lingkungan sekitarnya saja, dan belum sepenuhnya mampu membedakan informasi yang bisa diterima maupun yang tidak bisa diterima,” kata Angkie.
Webinar Gebyar Wawasan Kebangsaan mengusung tema ‘Peran Generasi Muda sebagai Agen Perubahan dalam Upaya Menjaga Eksistensi Bangsa Indonesia di Era Digital dan Globalisasi’. Selain Gubernur Lemhannas RI, webinar ini juga menghadirkan generasi muda sarat prestasi yaitu Leani Ratri Oktila, atlet peraih medail emas pada Paralimpiade Tokyo 2020.
Pada kesempatan ini pula, Lemhannas RI mengumumkan para pemuda yang beruntung dalam lomba video kreatif #GebyarWawasanKebangsaan. Berikut para pemenangnya:
PEMENANG KATEGORI BHINNEKA TUNGGAL IKA
Juara 1
Billy Yoga Sukmono
@billyyogas
Judul: “Wayang Pulau Indonesia”
Juara 2
Endar Kusnanto
@BEJO_GEMBIRA
Judul: “BERTAUT”
Juara 3
SMEKMA FILMS (SMK NEGERI I MARTAPURA)
@art.him
Judul: “SETARA”
Juara Favorit
Andik Surya Danirisko
@hiburanrakyatkecil
Judul: “SIJI”
PEMENANG KATEGORI NKRI
Juara 1
I Putu Oka Semara Putra
@okasmra
Judul: “JUALAN”
Juara 2
Maitsa Putri Afifah
@maitsaputriaf
Judul: “MUDA ITU BERKARYA
MUDA ITU PENUH PRESTASI”
Juara 3
Vivi Isma Ila Maqvirotul Ula
@vivi.ismaaila
Judul: “LEWAT LENSA KUSADARI
MAKNA PERSATUAN BANGSA”
Juara Favorit
Endang Wulandari
@endang_wuland
Judul: “LANGKAH KECIL NKRI”
Selamat kepada para pemenang!
CM
(Wul)