Suhu Politik Makin Panas, Ridwan Kamil Minta AC Dibesarkan, Titip Ceramah FKUB Bisa Menyejukkan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Forum Kerukuran Umat Beragama (FKUB) untuk membimbing masyarakat menjaga kondusivitas menjelang tahun politik 2024.

Jangan sampai, katanya, momentum lima tahunan ini malah memecah belah masyarakat hanya karena perbedaan pilihan politik.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini pun berpesan, menjelang 2024, suhu politik akan semakin memanas.

Untuk itu, peran tokoh agama sangat diperlukan supaya tidak terjadi konflik.

“Menjelang 2024 suhu akan makin panas, maka AC harus dibesarkan. Saya titip di rutinitas lima tahunan itu tunjukkan dengan ceramah-ceramahnya ke masyarakat agar tetap kondusif,” katanya dalam pertemuan dengan para tokoh lintas agama Kota Depok yang tergabung dalam FKUB di kantor Wali Kota Depok, Rabu (28/9/2022).

Ia mencontohkan jangan sampai perbedaan pilihan saat pemilu berlanjut pada persaingan dan permusuhan walaupun pemilu sudah usai. Pendukung calon yang menang, katanya, harus mau merangkul pendukung yang pilihannya kalah, begitupun sebaliknya. Begitupun dengan peserta pemilunya.

“Contohnya saat Pilgub, saya tidak menang di Depok kan. Tapi saya tidak boleh kan hanya ke daerah yang saya menangkan, tapi ke Depok tidak. Kalau sudah beres pemilu, semua harus kembali kondusif,” katanya.

Pertemuan dengan tokoh lintas agama itu merupakan rangkaian dari kegiatan Sarling (Siaran Keliling) Jabar selama sehari penuh di Kota Depok yang salah satu tujuannya adalah menyerap aspirasi masyarakat.

Pertemuan dengan FKUB ini pun digelar untuk memperkuat kerukunan dan menyatukan persepsi agar kondusivitas dapat terus terjaga.

“Semua dinamika kita kelola, makanya yang kurang-kurang, kita perbaiki. Seperti di FKUB ini, kita kuatkan karena yang namanya kerukunan beragama ini bukan hanya tugas pemerintah,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil bersama Wali Kota Depok mendengarkan aspirasi dari perwakilan tokoh agama Islam, Kristen, Hindu dan Buddha.

Kang Emil mengatakan, walaupun ada perbedaan persepsi terhadap Indeks Kerukunan Umat Beragama, namun secara umum kondusivitas di Kota Depok masih terjaga dengan baik. Masyarakat pun hidup rukun di tengah kondisi sosial Depok yang sangat beragam.

“Tadi bersama Pak Wali Kota kita membahas dengan tokoh-tokoh agama yang intinya salah satunya ada perbedaan persepsi terhadap Indeks Kerukunan Umat Beragama. Tapi intinya, baik-baik saja karena kita terus perkuat komunikasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, tokoh agama Islam berharap Ridwan Kamil diberi kelancaran dalam merealisasikan pembangunan masjid raya di kawasan Margonda. Apalagi, Ridwan Kamil menjadi arsitek yang mendesain masjid tersebut.(Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam)